Kepada semesta dan seluruh isinya, kepada senja nan manis menukik gelapnya malam, kepada ribuan bintang, bulan dan matahari di belakangnya. Termasuk ada aku di dalamnya. Kadang selalu muncul tanya, aku tak tahu mengapa aku hidup di dunia ini. Mengapa aku memilih untuk hidup ketika aku sudah sekarat kala itu? Apa titik bahagia dalam hidupku?
Aku menemukan jawabannya. Ya, kamu. Natal kala itu mempertemukan kita, Wanita dengan mata setajam elang, jiwa sehangat mentari pagi, aku suka kau ada disekitarku. Jatuh cinta padamu adalah suatu hal yang tak bisa ku kendalikan. Memilikimu adalah hal yang mustahil, kala itu. Kamu bab paling indah dari buku kehidupan ku. Kau pemenangnya Nona. Bagaimana aku mencari yang lain, bagaimana? ketika aku terjatuh kau menemaniku menangis, kau selalu bangga walau diri ini tak seberapa. Nona, aku bersyukur bertemu denganmu. Tak ada yang akan bisa menggantikan dirimu di dada, disetiap degup yang pernah ada, disetiap pandang yang selalu melekat.
Dan berjanjilah untuk selalu menjadi penerang disaat cerahku mulai hilang ditelan kegelapan, menjadi peluk disegala pelik, menjadi rumah dan pendengar yang baik, menjadi warna disaat hidupku dipenuhi dengan kelabu, mampu menghadirkan tawa disaat tangisku mulai menggebu-gebu. Terimakasih sudah menjadi salah satu alasanku untuk terus bertahan. Perjalanan hidupku mungkin memang tak mudah, tapi percayalah berkatmu hidupku menjadi lebih dari sekedar indah. Dan terimakasih atas hadirnya dirimu, untuk saat ini dan seterusnya, kamu akan selalu jadi tokoh utama dalam ceritaku.

Best Wishes